Topview Logo
  • Create viral videos with
    GPT-4o + Ads library
    Use GPT-4o to edit video empowered by Youtube & Tiktok & Facebook ads library. Turns your links or media assets into viral videos in one click.
    Try it free
    gpt video

    Cara Lolos AI Detector Tanpa Rewrite Untuk ChatGPT & GPT3.5

    blog thumbnail

    Introduction

    Kali ini saya akan mencoba untuk bereksperimen lagi dan yang akan saya bahas kali ini adalah detektor konten AI, ya, detektor konten AI. Sebelumnya saya juga menyebutkan bahwa alat seperti ini sebenarnya kurang valid atau tidak cocok untuk kita gunakan untuk mendeteksi apakah suatu konten dihasilkan menggunakan AI atau tidak, karena sebenarnya mudah untuk kita lewati. Nanti kita akan cek bagaimana caranya untuk lolos.

    Nah, di sini saya akan mencoba membandingkan beberapa alat yang saya ambil dari Google. Yang pertama adalah dari detektor Crossplay, kemudian kita akan mencoba membandingkannya dari GP, output dari demo detektor di sini dari Hugging Face, kemudian kita juga akan mencoba untuk memeriksanya menggunakan Askill Content, lalu kita juga menggunakan alat dari Writer, dan yang terakhir yang kita gunakan adalah dari Copyleaks.

    Mereka mengklaim bahwa itu 99% akurat di sini dan mereka juga dapat mendeteksi output yang dihasilkan oleh ChatGPT di sini, berdasarkan klaim dari League Coffee. Nanti kita akan coba cek apakah itu benar atau tidak. Nah, di sini saya memiliki contoh kalimat, sebuah paragraf yang saya hasilkan menggunakan AI, saya menggunakan ChatGPT. Yang pertama yang perlu Anda ketahui adalah sebagian besar detektor konten AI seperti ini tidak mendukung bahasa Indonesia, jadi kita akan coba periksa apakah ini bisa terdeteksi atau tidak.

    Di sini ditulis bahwa teks ini ditulis oleh 1% manusia, jadi sekarang mari kita periksa, coba periksa dengan GP Hugging Face detektor demo output di sini juga efeknya adalah 0.02% jadi ini tidak terdeteksi sebagai hasil oleh AI. Di sini kita coba cek juga 100%, dan di sini kita coba cek lagi 100%. Ya, kita coba cek juga di detektor yang lain, kita diberi tahu bahwa bahasa yang kita gunakan di sini tidak mendukung. Saya merasa fitur pendeteksian bahasa ini cukup bagus, karena pertama-tama mendeteksi apakah bahasa yang kita gunakan di sini didukung atau tidak. Nah, di sini tidak didukung.

    Sekarang kita akan mencoba menggunakan bahasa Inggris. Di sini saya juga sudah menghasilkan teks dengan ChatGPT. Mari kita coba salin paragrafnya, kita coba cek di Crossplay terlebih dahulu. Oke, ini terdeteksi 77%, kemudian di sini juga terdeteksi palsu 85%, kemudian di Askill Content di sini juga disebutkan bahwa teks ini dihasilkan oleh AI meskipun kita menggunakan GPT-3 di sini. Kita coba cek.

    Nah, di sini tidak terdeteksi, jadi artikel ini dibuat oleh manusia meskipun kita menghasilkan teks ini menggunakan AI, yaitu ChatGPT, dan klaim di sini menurut saya tidak tepat, karena tidak bisa mendeteksi keluaran dari ChatGPT di sini.

    Bagaimana caranya kita bisa melewati deteksi pada kalimat atau artikel kita di sini, agar tidak terdeteksi sebagai buatan AI? Ini mudah. Saya akan mencoba menambahkannya. Di sini sudah terdeteksi sebesar 2%, kita akan mencoba mengeditnya sedikit, misalnya dengan menambahkan spasi di beberapa tempat. Sekarang kita copy hasilnya di sini. Kita coba lagi di detektor Hugging Face atau cukup tambahkan saja di sini. Seperti ini, sekarang ini tidak lagi terdeteksi, yaitu 99.4% asli di sini. Oke, mari kita cek lagi. Nah, ini 100%, itu lolos dan tidak akan terdeteksi lagi.

    Di sini juga sama, kita coba mengeditnya lagi dan menambahkannya sedikit. Ini mendeteksi sebagai 98%. Ternyata hanya perlu beberapa penambahan seperti ini dan menjadi 100%. Jadi, sangat mudah untuk melewati detektor konten AI seperti ini karena jika Anda terbiasa menggunakan AI, Anda akan terbiasa dengan model, metode yang digunakan, algoritma yang digunakan oleh detektor konten di sini. Jadi, kita bisa mengetahui bagaimana metode yang digunakan.

    Di sini saya hanya mengubah token yang dihasilkan oleh GPT di sini. Jadi, tokennya tidak dapat dibaca oleh model yang digunakan untuk deteksi. Oleh karena itu, konten tidak dapat terdeteksi lagi. Saya juga menggunakan model Roberta, yang datasetnya berasal dari panel yang sama.

    Itulah alasannya mengapa saya menganggap detektor konten seperti ini tidak valid untuk digunakan dalam mendeteksi tulisan yang dihasilkan oleh AI. Dalam percobaan berikutnya, saya akan mencoba melakukan pengujian dengan fine-tuning dataset kita sendiri tanpa menggunakan dataset yang ada dari model free-train. Kita akan menggunakan dataset kita sendiri dan melihat apakah hasilnya bisa lolos deteksi konten AI, meskipun kita tidak melakukan pengeditan. Mungkin saya akan mengupdate hasilnya di video berikutnya.

    One more thing

    In addition to the incredible tools mentioned above, for those looking to elevate their video creation process even further, Topview.ai stands out as a revolutionary online AI video editor.

    TopView.ai provides two powerful tools to help you make ads video in one click.

    Materials to Video: you can upload your raw footage or pictures, TopView.ai will edit video based on media you uploaded for you.

    Link to Video: you can paste an E-Commerce product link, TopView.ai will generate a video for you.

    You may also like